Setelah beberapa saat sebelumnya, saya membahas mengenai Ibu, kali ini saya akan sedikit membahas mengenai Ayah.
Ayah, sosok yang satu ini memang sepertinya sedikit memberikan kasih sayang untuk kita. Tetapi semua anggapan itu sangat salah. Ayah merupakan tokoh yang paling tanggung jawab di kehidupan saya. Disaat saya kecil, beliau merupakan sosok yang luar biasa
. Saat dulu saya kecil, saya selalu mengidolakan beliau. Beliau merupakan pahlawan bagi saya, beliau selalu memotivasi saya untuk belajar. Apabila saya mendapatkan nilai bagus, beliau adalah orang pertama yang saya kabari.
Coba bayangkan lagi saat ibu kita hamil, apa yang dilakukan ayah. Disaat itu, ayah menjadi 2 pribadi yang benar benar luar biasa tanggung jawabnya. Di satu sisi, beliau harus konsisten dengan pekerjaan yang ada, dan di sisi yang lain, beliau menjadi seorang tokoh yang selalu ada apabila para ibu membutuhkan beliau. Bayangkan bagaimana lelahnya seorang ayah dengan keadaan seperti itu.
Disaat kita menjadi pribadi yang lebih dewasa, ayah mulai bersikap agak cuek kepada kita. Ayah mulai merasa kalau dirinya sudah tidak diperlukan lagi untuk peri kecilnya kini yang telah beranjak dewasa. Peri kecilnya kini telah menjadi pribadi dewasa, yang sudah bisa mengurus dirinya sendiri. Beliau selalu terlihat cuek, bahkan hampir jarang menanyakan kabar kita secara langsung. Tetapi beliau sebenarnya selalu menanyakan kabar kita lewat ibu. Disaat kita tidak ada di rumah di hari minggu, beliau menanyakan kepada ibu kita, kemana kita ? Kok tidak terlihat di rumah ?
Sosok yang luar biasa menurut saya, ayah selalu berlagak tidak lelah saat kita ada di depannya. Mereka selalu tersenyum apabila kita sedang berbicara kepadanya. Padahal di lain sisi, tidak jarang sang ayah pasti memikirkan hutang hutangnya. Namun semua itu beliau tutupi sedemikian rupa, hanya agar membuat kita tidak ikut memikirkan bebannya. Dan saat saya selalu menceritakan bahwa saya ingin menjadi beliau, beliau melarang keras. Beliau berharap agar kita, menjadi seorang pribadi yang luar biasa. Beliau selalu bilang bahwa dia bukan siapa siapa, dia tidak pantas di idolakan.
Ayah memang merupakan tokoh idola bagi saya. Namun sampai saat ini, saya belum pernah bisa membuat beliau bangga. Walaupun ayah selalu bilang bahwa dia selalu bangga akan semua hal hal yang kita lakukan. Maka dari itu, mari kita buktikan ke ayah kita bahwa kita nanti kedepannya akan menjadi seorang yang sukses, seorang yang dapat memimpin sebuah keluarga seperti beliau.
Sincerely
AldiKsKs XD
ayo dadi arek berguna
ReplyDeletewoooh gak kuat postingnya boss
ReplyDelete